Apr 10, 2011

Ajaib, Setelah Makan Kardus Penyakit Kaki Gajah Nenek Ini Sembuh

Mak Acih, warga RT 03/05, Kampung Babakan, Desa Situwangi, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, terpaksa makan kardus. Hal itu dilakukannya jika penyakit perutnya kambuh. Bahkan, kaki gajah yang dideritanya sejak lima tahun lalu, sembuh sekitar satu bulan lalu karena makan kardus.
Aneh, setelah makan kardus beberapa penyakit yang diderita nenek renta ini sembuh
Aneh, setelah makan kardus beberapa penyakit yang diderita nenek renta ini sembuh
Menurut Ani, anak Mak Acih, ibunya harus makan kardus kalau perutnya sakit dan buang air besar tidak lancar. Kardus itu dicuci, dijemur, dan kemudian dimakan. Ma Acih mulai makan kardus sekitar delapan bulan lalu. Namun, Ma Acih enggan mengakuinya. “Saya hanya makan kardus dua hari. Tidak tiap hari,” kata nenek berusia 70 tahun ini ketika ditemui di rumahnya beberapa saat lalu.
Kepala Dusun Situwangi, Wawan mengakui, seringkali melihat Ma Acih memakan kardus mie instan. Bahkan, bungkusan nasi juga seringkali dikonsumsi.  “Mungkin beliau sudah bosan dengan penyakitnya. Katanya dapat mimpi disuruh makan kardus untuk menyembuhkan penyakit perut. Kaki gajah yang dideritanya selama lima tahun juga sembuh satu bulan lalu,

Kurang Dari 15 Menit, Otak Sudah Dapat Merekam Kata Baru

Otak akan mempelajari sebuah kata baru dalam waktu kurang dari 15 menit. Cukup perdengarkan kata tersebut sebanyak 160 kali.

Menurut para ilmuwan di University of Cambridge, otak akan membuat jaringan saraf baru untuk mengingat kata tersebut.

http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2010/02/17/1110244620X310.jpg


Temuan para ilmuwan ini menjelaskan kalau waktu yang dibutuhkan otak untuk mempelajari kata itu ternyata lebih cepat dari pada perkiraan.

Penelitian dilakukan dengan menempatkan elektroda di kepala 16 relawan yang sehat. Aktivitas otak mereka dimonitor selama mengikuti pengujian yang terdiri dari 2 tahap.

Pada tahap pertama, para relawan diperdengarkan pada kata-kata yang sudah familiar. Tahap kedua, mereka diperdengarkan pada kata asing yang disebut berulang-ulang.

Di awal tahap kedua, aktivitas otak menunjukkan kalau otak berusaha mengenali kata tersebut. Tapi, setelah 160 kali pengulangan dalam 14 menit, aktivitas otak tidak dapat dibedakan dengan aktivitas otak di tahap pertama. "Secara virtual tidak ada bedanya," kata Dr. Yury Shtyrov yang terlibat dalam penelitian.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjHQARz_y1fUxppdKDty2gkwT5HzVHf7ZYiJLe3UhAwnk9LG40pGriHn_PupZbZlck-aPOcuvbB4zZ5IzOLPi4T78yuv9bCZ7dj_oVMp8TxhMbWG9tK7y5QDXTy7-IJOf-b7u9PViS8Qyk/s1600/otak-manusia.jpg


"Untuk mendengarkan saja sudah membantu untuk belajar bahasa," ujar Dr. Shtyrov kepada The Telegraph. Akan tetapi, untuk mengucapkan kata tersebut, butuh jaringan saraf baru, yakni bagian otak yang mengatur bicara.

Meski demikian, penelitian ini tidak bertujuan untuk membantu turis belajar bahasa. Menurut Dr. Shtyrov, penelitian ini untuk membantu pasien stroke mengembalikan kemampuan bicara.

Untuk itu, University of Cambridge menggandeng Cognition & Brain Sciences Unit dari Medical Research Council untuk mengembangkan sebuah terapi afasia yang diberi nama CIAT (Constraint-induced Aphasia Therapy).

Afasia merupakan kehilangan kemampuan bicara akibat sakit, cacat, atau cedera pada otak.

Tes berikutnya akan melibatkan pasien stroke. Seperti dijelaskan Dr. Shtyrov, rehabilitasi bisa cepat dengan menargetkan bagian otak untuk memori.

"Kuncinya adalah repetisi. Otak bekerja dengan baik pada saat kondisi santai dan tidak berusaha mengingat," jelasnya.

Ia memberi contoh dalam bidang olah raga. Seseorang bisa hapal nama pemain, tim, bahkan aturan dengan baik. "Itu karena setiap informasi selalu berulang dan orang merasa tidak perlu menghapal.

Otak tidak dapat menghapal semua hal. Otak memilih yang penting dan yang tidak penting," tegas Dr. Shtyrov....

Aksi-Aksi Gokilll dan Narsisl Para Polisi





























 

Keindahan Gurun Pasir Putih Di Brazil

Gurun yang sangat cantik dan indah, tapi gurun ini juga bisa tampak sangat mengerikan karena cerita yang ada didalamnya. tentang matahari yang panas, ular, berat untuk berjalan dalam pasir, tak ada air, ada awan, halusinasi dan kematian. Ya, begitulah kebanyakan orang tahu tentang padang pasir. Namun Taman Nasional Maranhenses adalah padang pasir tapi memiliki pemandangan super indah dan memiliki danau kecil dengan air yang jernih.
Ini seperti surga bagi wisatawan gurun. Gurun ini terletak di Brasil bagian timur laut dan itu sekitar 1000 kilometer persegi. Hal yang lucu adalah yang tidak memiliki vegetasi meskipun memiliki air dan hujan.untuk status gurun ini adalah sangat dilindungi sehingga tidak ada kendaraan diizinkan masuk, dan Anda hanya bisa masuk taman dengan truk 4-wheel drive. Dunia unik

Di perairan gurun ini Anda dapat menemukan ikan yang telah menjadi telur dan dibawa oleh burung laut. Penduduk juga sering memanfaatkan air itu untuk mencari ikan, tetapi ketika musim kemarau penduduk pergi ke darah terdekat untuk bekerja di ladang petani. Semua pasir putih dan air biru benar-benar menakjubkan dan layak untuk dikunjungi. 
 











 

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Review