Apr 13, 2011

bagaimanakah Sejarah Jalan Tol di Indonesia???

Pada tahun 1980-an, Jakarta yang memang sudah mengalami kendala kemacetan lalu lintas, banyak membangun jalan layang sebagai salah satu solusi meningkatkan infrastruktur lalu-lintas. Sebagai kontraktor saat itu, PT. Hutama Karya mendapatkan order membangun jalan raya di atas jalan by pass A. Yani di mana pembangunannya harus memastikan bahwa jalan itu harus tetap berfungsi.
Dengan permasalahan tersebut, para direksi Hutama Karya berdiskusi setelah mendapatkan order membangun jalan layang antara Cawang sampai Tanjung Priok sekitar tahun 1987. Persoalan rumit diurai, yang diperlukan untuk menyangga badan jalan itu adalah deretan tiang beton, satu-sama lain berjarak 30 meter, di atasnya membentang tiang beton selebar 22 meter. Batang vertikalnya (pier shaft) berbentuk segi enam bergaris tengah 4 meter, berdiri di jalur hijau. Hal ini tidak sulit, yang merepotkon adalah mengecor lengannya (pier head). Jika dengan cara konvensional, yang dilakukan adalah memasang besi penyangga (bekesting) di bawah bentangan lengan itu, tetapi bekesting itu akan menyumbat jalan raya di bawahnya. Cara lain adalah dengan bekesting gantung tetapi membutuhkan biaya lebih mahal. 
 


Di tengah masalah itu, Ir. Tjokorda Raka Sukawati mengajukan gagasan dengan membangun tiangnya dulu dan kemudian mengecor lengannya dalam posisi sejajar dengan jalur hijau, setelah itu diputar membentuk bahu. Hanya saja kendalanya adalah bagaimana cara memutarnya karena lengan itu nantinya seberat 480 ton.
Inspirasi dari dongkrak hidrolik mobil  
 
 
 Kemudian Tjokorda membuat percobaan dengan membuat silinder bergaris tengah 20 cm yang dibuat sebagai dongkrak hidrolik dan ditindih beban beton seberat 80 ton. Hasilnya bisa diangkat dan dapat berputar sedikit tetapi tidak bisa turun ketika dilepas. Ternyata dongkrak tersebut miring posisinya. Tjokorda kemudian menyempurnakannya. Posisinya ditentukan persis di titik berat lengan beton di atasnya. 
 
Penamaan Sosrobahu dan pemberian paten

Pada pemasangan ke-85, awal November 1989, Presiden Soeharto ikut menyaksikannya dan memberi nama teknologi itu Sosrobahu yang diambil dari nama tokoh cerita sisipan Mahabharata. Sejak itu LBPH tersebut dikenal sebagai Teknologi Sosrobahu. 
 


Temuan Tjokorda digunakan insinyur Amerika Serikat dalam membangun jembatan di Seattle. Mereka bahkan patuh pada tekanan minyak 78 kg/cm2 yang menurut Tjokorda adalah misteri ketika menemukan alat LBPH Sosrobahu itu. Tjokorda kemudian membangun laboratorium sendiri dan melakukan penelitian dan hasilnya berupa perhitungan susulan dengan angka teknis tekanan 78,05 kg/cm2, nyaris persis sama dengan angka wangsit yang diperolehnya sebelum itu. 
 

Hak paten yang diterima adalah dari pemerintah Jepang, Malaysia, Filipina. Dari Indonesia, Dirjen Hak Cipta Paten dan Merek mengeluarkan patennya pada tahun 1995 sedangkan Jepang memberinya pada tahun 1992. Saat ini teknologi Sosrobahu sudah diekspor ke Filipina, Malaysia, Thailand dan Singapura. Salah satu jalan layang terpanjang di Metro Manila, yakni ruas Vilamore-Bicutan adalah buah karya teknik ciptaan Tjokorda. Di Filipina teknologi Sosrobahu diterapkan untuk 298 tiang jalan. Sedangkan di Kuala Lumpur sebanyak 135. Saat teknologi Sosrobahu diterapkan di Filipina, Presiden Filipina Fidel Ramos berujar, "Inilah temuan Indonesia, sekaligus buah ciptaan putra ASEAN". Sementara Korea Selatan masih bersikeras ingin membeli hak patennya. 
 


Teknologi Sosrobahu ini dikembangkan menjadi versi ke-2. Bila pada versi pertama memakai angker (jangkar) baja yang disusupkan ke beton, versi keduanya hanya memasang kupingan yang berlubang di tengah. Lebih sederhana dan bahkan hanya memerlukan waktu kurang lebih 45 menit dibandingkan dengan yang pertama membutuhkan waktu dua hari. Dalam hitungan eksak, konstruksi Sosrobahu akan bertahan hingga 100 tahun (1 abad). 
 


Menurut Dr. Drajat Hoedajanto pakar struktur dari Institut Teknologi Bandung, Sosrobahu pada dasarnya hanya metode sangat sederhana untuk pelaksanaannya (memutar bahu lengan beton jalan layang). Sistem ini cocok dipakai pada elevated toll road (jalan tol layang dalam kota) yang biasanya mengalami kendala lalu lintas dibawahnya yang pada. Sosrobahu terbukti bermanfaat dalam proses pembangunan jalan layang, sangat aplikatif, teruji baik teknis dan ekonomis.
 

10 Film yang adaptasinya game terburuk dalam sejarah

Impian kita sebagai seorang gamer sebenarnya sangat sederhana jika membicarakan masalah film adaptasi ini. Kita hanya menginginkan film yang benar-benar menggambarkan judul yang disandangnya. Jika memang bisa menyesuaikan plot, sesuaikanlah! Jika mampu menciptakan karakter yang mirip, ciptakanlah! Akan lebih baik lagi jika sampai mampu menghasilkan pengalaman yang sama seperti saat memainkannya. Tetapi, apa yang justru sering kita dapatkan? Kekecewaan besar.

Sulit sekali menemukan film adaptasi game, khususnya yang berasal dari Hollywood yang berakhir dengan rasa puas para gamer yang menontonnya. Kebanyakan yang hadir justru mendapatkan pembelokan plot dan karakter yang membuat keseluruhan cerita menjadi kacau balau. Apakah sebegitu sulitnya menciptakan sebuah film yang sesuai dengan gamenya? Sepertinya iya, karena 10 film adaptasi game terburuk ini akan memberikan Anda sedikit gambaran.

10. Final Fantasy : Spirits Within
http://hermawayne.blogspot.com
Saya tidak tahu apa yang ada di kepala Square ketika merilis film ini. Berani membawa nama Final Fantasy, berarti berani menghadirkan apa yang tergambarkan di semua kepala gamer. Apa yang gamer pikirkan ketika mendengar nama Final Fantasy? Saya sudah membayangkan Bahamut berukuran besar, theme song, limit break, dan elemen RPG yang kental. Namun, apa yang gamer dapatkan ketika film ini dirilis? Sebuah tanda tanya terbesar di dunia. Tidak ada kaitan sama sekali dengan seri game Final Fantasy, tidak ada sedikit pun. Yang saya sukai dari film ini hanya satu, soundtrack dari Lar’c en Ciel.

9. Max Payne
http://hermawayne.blogspot.com
Max Payne adalah salah satu karakter paling cool, namun sekaligus kontroversial di dunia game. Ketika saya mendengar akan ada versi filmnya, saya mulai membayangkan kekejaman Payne yang dipadukan dengan skill bullet time-nya yang fenomenal. Apalagi dibintangi oleh Mark Wahlberg yang kualitas aktingnya tidak perlu diragukan lagi. Namun, apa yang saya dapatkan? Sebuah film yang membuat saya hampir tertidur di bioskop. Plot yang aneh, aksi yang sangat sedikit, scene bullet time yang sangat singkat; sama sekali tidak ada yang menggambarkan Max Payne di sini.

8. Hitman
http://hermawayne.blogspot.com
Botak dengan tatapan yang tajam layaknya elang yang mencari mangsa. Agent 47 siap membunuh siapa saja yang ditugaskan organisasi kepadanya. Membayangkan game Hitman yang selalu mampu menghadirkan ketegangan dan ras was-was sepanjang permainan, saya berangkat untuk menikmati film berjudul sama ala Hollywood di bioskop. Kekecewaan saya bahkan sudah dimulai dari casting yang dipilih. Sang pria yang memerankan Agent 47 malah terlihat terlalu “pretty boy”, tanpa ada kesan cool dan kejam. 47 yang seharusnya membunuh secara diam-diam ini juga malah sering terlibat kontak senjata terbuka di filmnya. Sangat bertolak belakang dengan game yang boleh terbilang sudah berhasil dibangun dengan sempurna. Saya malah melihat film ini lebih mirip film-film The Transporter dibandingkan Hitman.

7. Resident Evil
http://hermawayne.blogspot.com
Ini mungkin film adaptasi game terburuk yang masih menyisakan banyak tanda tanya di benak saya pribadi. Pertanyaan terbesarnya adalah: mengapa orang-orang masih singgah ke bioskop dan menonton film ini, membuatnya berkembang menjadi sebuah sekuel tanpa mutu? Resident Evil 1 dan 2 mungkin merupakan puncak kejayaan seri ini. Walaupun karakter utamanya, Alice, tidak pernah muncul di versi video gamenya, saya masih melihatnya sebagai serial spin-off yang sangat menarik. Namun, ketika Resident Evil Extinction dan Afterlife lahir dengan plot yang terasa sangat dipaksakan, film ini tampak “murahan”. Aksi yang sedikit, cerita tidak jelas, akting yang buruk. Saya lebih jatuh cinta dengan Resident Evil versi CGI-nya Capcom.

6. Dead or Alive
http://hermawayne.blogspot.com
Ini adalah sebuah dilema. Dead or Alive memang film yang sangat buruk. Jalinan cerita di dalam film plus pertarungan yang dihadirkan harus diakui memang kelas rendahan. Visualisasi karakternya juga mengecewakan, apalagi karakter Kasumi benar-benar tampak jauh berbeda. Karena hal tersebut, saya memasukkan film ini ke dalam list. Namun harus diakui, Dead or Alive versi film ini mampu menghadirkan pengalaman yang sering dirasakan oleh pria ketika memainkan game ini. Sensualitas yang dijual membuat saya cukup menikmati film ini hingga akhir.

5. Street Fighter: The Legend of Chun-Li
http://hermawayne.blogspot.com
Film ini seharusnya tidak pernah lahir sama sekali. Setelah Street Fighter zaman dulu yang terbilang buruk, saya menaruh harapan yang cukup besar kepada Street Fighter: The Legend of Chun Li yang tentunya hadir dengan teknik dan teknologi yang sudah jauh lebih berkembang. Apalagi, rencana untuk menghadirkan “plot” Street Fighter dalam lingkup dunia nyata juga tampil sangat menarik. Namun, apa yang dibawa oleh film ini? Film aksi; itu saja. Sebagai seorang gamer, saya tidak merasakan apa pun yang terkait dengan Street Fighter. Mengecewakan!

4. King of Fighters
http://hermawayne.blogspot.com
Lagi-lagi sebuah film berdasarkan genre fighting yang harus masuk ke dalam list. King of Fighters buatan SNK merupakan game fighting legendaris dan fenomenal. Siapa yang tidak mengenal Mai Shiranui? Atau Andy dan Terry Boggard? Hampir semua gamer mengenal mereka. Tetapi, ketika nama besar seperti ini harus jatuh ke tangan Hollywood? Saya bahkan hampir menutup mata saat harus menontonnya. King of Fighters versi movie ini sama sekali tidak dapat dinikmati. Akting buruk, karakter yang jelek, plot yang aneh luar biasa. Dua jempol ke bawah!

3. Doom
http://hermawayne.blogspot.com
Wow, Doom! Itu mungkin reaksi pertama saya ketika mendengar game ini akan dibuat versi film layar lebarnya. Siapa yang tidak mengenal Doom? Salah satu game FPS terbaik yang pernah ada tersebut selalu berhasil membawa ketegangan dan sedikir rasa takut ketika memainkannya. Apalagi ketika saya mendengar The Rock dari WWE akan menjadi pemeran utamanya. Sebagai penggemar berat Doom dan WWE, ini adalah kombinasi maut untuk membuat hari saya cerah. Ketika menyaksikannya? Hari saya tak pernah lebih buruk lagi. Semuanya tampak kacau dan murahan, bahkan The Rock-nya sendiri. Ini seperti film Alien dengan budget 1/1000 milik Cameron.

2. Super Mario Bros
http://hermawayne.blogspot.com
Game terbaik belum tentu melahirkan film yang sama baiknya. Game terbaik melahirkan film terburuk, itu lebih mungkin untuk terjadi. Super Mario Bros yang lahir di tahun 1993 adalah salah satu bukti yang paling nyata, sekaligus sebagai monumen awal lahirnya film-film adaptasi game berkualitas sama hingga kini. Semuanya terasa salah di film ini. King Koopa yang berwujud manusia, Yoshi yang menyeramkan, setting kota modern, mobil mirip Twisted Metal, dan ledakan di sana-sini. INI BUKAN MARIO BROS!!!

1. Semua Film Karya UWE BOLL
http://hermawayne.blogspot.com
Uwe Boll
Perhatikan dengan seksama wajah pria di atas. Apakah Anda sudah merasakan kekesalan yang membakar? Atau jangan-jangan Anda belum pernah mengenalnya sama sekali? Kesalahan terbesar yang dilakukan oleh industri game dan film saat bersamaan hanya satu, mempercayakan hal tersebut kepada Uwe Boll, yang kebetulan adalah pria di atas. Dia adalah mimpi buruk bagi kita semua. Apakah saya terlalu berlebihan? Sama sekali tidak, karena Uwe Boll memang sebuah mimpi buruk yang hidup. Apa pun perannya di dalam sebuah film, entah itu sebagai produser, sutradara, penulis naskah, atau tukang sapu sekali pun (yang ini mungkin berlebihan), film tersebut pasti akan hancur berantakan. Karya-karyanya adalah bukti yang paling nyata.

Yang membuatnya semakin buruk? Uwe Boll sangat tertarik untuk mengadaptasi game ke dalam film. Lihat saja karya-karyanya yang “fenomenal”. Apakah Anda pernah marah ketika menyaksikan Blood Rayne atau Far Cry? Atau mungkin Anda merasa bingung menyaksikan Alone in The Dark dan House of The Dead? Atau Anda jangan-jangan sempat muntah menyaksikan film Dungeon Siege? Semua game keren tersebut hancur berantakan di tangan Boll, seketika. Sayangnya, mimpi buruk ini juga tidak akan cepat berakhir karena Boll adalah orang yang pantang menyerah. Ia berjanji akan terus menghasilkan film-film yang diadaptasikan dari game, dan anehnya beberapa perusahaan publisher masih mau membiayai dirinya. Oh tidak! Jika harus disandingkan dengan dunia game, Uwe Boll mungkin bos tersulit yang harus dikalahkan oleh para gamer untuk menamatkan sebuah game.


Sekian adalah 10 list film adaptasi game terburuk sepanjang masa, yang tentu saja pernah saya saksikan sendiri (sayangnya). Aneh memang jika kita melihat film-film yang bisa menghabiskan dana hingga jutaan dollar seperti ini ternyata hanya menghasilkan sesuatu yang sama sekali tidak bisa dinikmati. Bandingkan dengan film-film fan-made berbudget rendah yang harus diakui malah memiliki kualitas berkali lipat lebih baik. Apakah ini masalah passion? Atau para insan film (khususnya Uwe Boll) memang tidak pernah memainkan game sebelumnya?

5 Aplikasi Edit Gambar/foto Terbaik Dari Chrome Web Store


Tersedia begitu banyak layanan online terkait dengan edit-mengedit foto ataupun jenis gambar lainnya. Demikian pula untuk komputer, kita dapat berkreasi dengan bantuan software gratis yang sebagian telah dimodifikasi lebih simpel dan mudah dipergunakan jika dibandingkan dengan menggunakan photoshop. Untuk proses manipulasi gambar google chrome menawarkan kemudahan kepada penggunanya dengan bekerja sama pada 5 website terbaik yang telah berpengalaman untuk image editor service, rekan-rekan tidak perlu menginstal program apapun pada komputer, cukup menggunakan browser untuk mengerjakan kegiatan edit gambar/foto, tentunya setelah klik pada tombol install pada salah satu dari 5 verified website khusus pengguna google chrome, sebagai berikut :


1. Picnik Photo Editor
Picnik merupakan editor online paling populer dan komprehensif, dengan dukungan begitu banyak fitur juga dapat menambah beberapa font sehingga kegiatan manipulasi foto semakin menyenangkan. Selanjutnya hasil edit foto dapat dishare ke beberapa situs favorit seperti Facebook, Picasa Web, Flickr, Photobucket, dan banyak lagi.
https://chrome.google.com/webstore/detail/inmnggcpelemfookhlhkdfbechcdadfp?hl=en-US
Edit Gambar Foto
2. Picasa
Picasa juga dikenal sebagai program desktop, tapi dengan layanan yang dapat anda temukan pada link berikut ini maka dapat mengupload sampai 1 GB pada ruang penyimpanannya. dapat mengirim link ke foto yang anda upload, album, bahkan keseluruhan galeri online anda, semuanya langsung dari Picasa Web Album.
https://chrome.google.com/webstore/detail/onlgmecjpnejhfeofkgbfgnmdlipdejb?hl=en-US
Picasa Edit Gambar Foto
3. Advanced Image Editor Aviary
Aviary adalah editor gambar berbasis web yang sangat dominan, bermanfaat dan menyenangkan saat melakukan edit foto, yang dapat dimanfaatkan oleh siapapun yang ingin retouch dan memanipulasi foto. Dari pengeditan gambar sederhana hingga untuk memanipulasi dengan efek kompleks.
https://chrome.google.com/webstore/detail/dafkakmjmhfnnfclmjdfpnbmdeddkoeo?hl=en-US
Manipulasi Gambar Aviary
4. HTML5 Photo Editor by Aviary
HTML5 adalah sebuah revolusi dalam mengedit foto dengan cepat dan mudah, hanya membutuhkan koneksi internet, cukup dengan beberapa klik maka anda dapat melakukan editan foto yang indah berbalut seni yang mengagumkan, yang tentunya begitu friendly user untuk siapa saja yang ingin mencobanya.
https://chrome.google.com/webstore/detail/lnhpjhojpnckkehlebbkpoammaemnnno?hl=en-US
Foto Editor Html5
5. Pixlr Image Editor
Pixlr adalah image editor online yang konsepnya persis seperti saat menggunakan software photoshop, dari segi tampilan dan penempatan ikon-ikon tool. Karena kesamaan ini maka kita dapat mengedit dengan cara sentuhan blur, menghilangkan mata merah pada foto, drawing tools, clone tools, sharpen dsb. Cocok sekali untuk yang telah terbiasa menggunakan photoshop.
 https://chrome.google.com/webstore/detail/icmaknaampgiegkcjlimdiidlhopknpk
Pixlr Photoshop Online

mengapa Briptu Norman Selalu pake seragam di TV?

kalo agan-agan perhatikan, di setiap penampilannya Briptu Norman mengenakan seragam dinasnya. Munculnya pertanyaan kenapa setiapa penampilannya Briptu Norman pake seragam ? Ini ane nemu jawabannya gan 
BRIPTU Nurman Kamaru laris manis jadi bintang tamu di berbagai program televisi. Tapi, meski tampil di acara yang berbeda-beda, dia tidak pernah lepas dari seragam Brimob.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg53wWFm8u3oAsgwJOLLsB9xEexRf9jJ5u-CG3J_NpbFn_xFhDZmQwDQrrp3Cf385NG28bqqjfEomDLbqct9TZvO_X27-acqJke6T7SsJEV8wdXdIxD7WiTc6KqwQZN-B0U_-bijdi6z5Gg/s400/briptu-norman+%25287%2529.jpg

Kalau bukan seragam berwarna coklat, anggota satuan Brimob Polda Gorontalo itu mengenakan seragam biru tua. Sama sekali tidak pernah tampil dengan baju bebas.

Ternyata hal itu bukan tanpa tujuan. Kepada Divisi Penerangan Umum (Kadivpenum) Mabes Polri, Boy Rafli Amar menjelaskan, safari media yang dilakukan Briptu Norman saat ini merupakan bagian dari tugas dari Mabes Polri.

"Jadi memang ada misi Polri dengan penampilan Briptu Norman ini. Karena sebenarnya Polri memiliki program kemitraan dengan masyarakat. Polri sangat mengharapkan adanya kebersamaan dangan masyarakat," jelas Boy, usai mendampingi Norman syuting program "Dahsyat" di studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (12/4).

Artinya, Polri menghendaki agar masyarakat bisa melihat sosok polisi bukan sekedar sebagai perangkat hukum. Tapi juga sebagai manusia yang bisa menghibur.

"Polisi yang humanis, polisi yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan. Tapi dia juga seorang penegak hukum. Jadi Mabes memberikan arah bimbingan pada Norman, untuk dapat menampilkan jati diri anggota Polri yang ideal," paparnya.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Review