Jun 6, 2011

Akibat Radiasi Nuklir, Kelahiran Bayi Perempuan Berkurang?

w2CYKOxb3p Radiasi Nuklir, Kelahiran Bayi Perempuan Berkurang?
Radiasi nuklir disebut-sebut mengakibatkan penurunan tingkat kelahiran bayi perempuan
BERLIN – Radiasi nuklir yang disebabkan ledakan reaktor serta ujicoba bom atom mengakibatkan kelahiran bayi perempuan di seluruh dunia berkurang drastis. Demikian hasi studi terbaru dari sejumlah ilmuwan di Jerman seperti dilansir Daily Mail, Senin (6/6/2011).
 
Para ilmuwan di Helmholtz Zentrum Munchen menganalisa data populasi dari 1975 hingga 2007 di beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat. Dari data itu, mereka menemukan adanya peningkatan kelahiran bayi laki-laki dibandingkan bayi perempuan di semua negara sampel.
 
Fenomena ini juga terjadi di banyak negara Eropa Timur selama beberapa tahun setelah terjadinya ledakan besar di reaktor nuklir Chernobyl, Ukraina pada 1986 lalu. Namun menurut para ilmuwan fenomena ini sudah dirasakan sejak awal 1960-an di mana banyak negara berlomba-lomba melakukan percobaan bom atom.
 
“Negara-negara yang berada dekat dengan Chernobyl mengalami reaksi lebih kuat,” ujar salah satu peneliti, Hagen Scherb dari German Research Center for Environmental Health.
 
Hal ini bisa dibuktikan dari tingkat kelahiran bayi laki-laki yang lebih tinggi ketimbang perempuan di Belarusia, negara tetangga Ukraina. Namun tidak demikian halnya di Prancis yang terletak jauh dari Ukraina.
 
Menurut Dr Scherb, penelitian menunjukkan bahwa radiasi nuklir mengakibatkan kerusakan pada kromosom X dalam sperma. Seperti diketahui, kombinasi kromosom XY akan menghasilkan bayi laki-laki, sementara kombinasi XX menghasilkan bayi perempuan.
 
Kendati studi ini berdasarkan statistik di era Perang Dingin, namun para ilmuwan mengklaim penemuan ini menunjukkan gambaran relevan mengenai bagaimana jenis bencana nuklir bisa mempengaruhi kondisi gender.
 
Lebih lanjut, ilmuwan pun meramalkan kembali terjadinya penurunan kelahiran bayi perempuan menyusul bencana kebocoran pada reaktor nuklir Fukushima Daiichi, Jepang, beberapa waktu lalu.
 
“Kami tidak tahu apakah kebocoran radioaktif di Fukushima cukup besar dan bisa menyebar ke seluruh dunia. Mungkin efeknya hanya terjadi di Jepang, tapi jika radioaktif itu menyebar lewat air dan udara, mungkin saja kita akan melihat dampak serupa. Terutama di wilayah Pantai Barat Amerika,” pungkas Scherb.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Review