Apr 20, 2011

Franky Sahilatua Meninggal Dunia Akibat Kanker Sumsum Tulang Belakang

Penyanyi balada, Franky Sahilatua, 57 tahun, meninggal dunia pukul 15.15, Rabu (20/4). Ia meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Medika, Permata Hijau, Jakarta. Franky sudah dirawat di rumah sakit itu sejak 16 April lalu. Menurut istrinya, Harwantiningrum, sang suami mengalami kelumpuhan. Penyebabnya adalah saraf tulang belakang Franky terjepit.
Franky Sahilatua saat dirawat di rumah sakit karena sakit yang dideritanya beberapa bulan silam
Franky Sahilatua saat dirawat di rumah sakit karena sakit yang dideritanya beberapa bulan silam
Menurut Harwantiningrum, di tempat itu pula, belakangan tumbuh tumor sebesar 2,6 milimeter. “Dia kaget. Namun, dia bilang ke saya yang penting tangan dan suara saya masih bisa digunakan untuk bernyanyi dan bermusik, meski pakai kursi roda,” kata  Harwantiningrum di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Jakarta Barat, Selasa (19/4).
Kondisi suaminya, kata Harwantiningrum, mengalami penurunan trombosit. “Awal dibawa ke sana sama sekali nggak sadar,” ujarnya. Sejak didiagnosis mengidap kanker, Franky Sahilatua menjalani sejumlah perawatan. Agustus 2010, Franky dirawat di General Hospital Singapura. Selama tujuh bulan di rumah sakit itu, ia rutin menjalani kemoterapi sepekan sekali. Franky lahir di Surabaya, 16 Agustus 1953. Beberapa karya Franky antara lain ‘Orang Pinggiran’ (1997), ‘Lelaki dan Rembulan’ (1993), dan ‘Bis Kota’ (1991).
Franky Hubert Sahilatu nama Asli Franky dikenal publik sejak paruh kedua dekade 1970-an, ketika ia berduet bersama adiknya, Jane Sahilatua, dengan nama Franky & Jane. Duet ini sempat menghasilkan lima belas album, semuanya di bawah Jackson Record. Setelah duet ini mengakhiri kerja samanya, karena Jane kemudian menikah dan hendak memusatkan diri pada keluarga, Franky lebih banyak bersolo karier.
Lirik lagu karya Franky pada masa Franky & Jane cenderung pada pemujaan alam pada awalnya, misalnya pada lagu Musim Bunga dan Kepada Angin dan Burung. Namun demikian, seperti kebanyakan penulis lagu balada lain, Franky gemar pula “bercerita” mengenai kehidupan orang sehari-hari, seperti Perjalanan atau Bis Kota. Franky pernah menulis dan menyanyikan lagu-lagu soundtrack untuk film Ali Topan. Sejak tahun 1990-an hingga sekarang, Franky banyak terlibat dalam aksi-aksi panggung bertema sosial dan nasionalisme. Ia aktif terlibat dalam masa peralihan politik dari Orde Baru menuju Reformasi, penentangan RUU APP, serta gerakan anti globalisasi.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Review