Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS) terekam kamera saat melintasi matahari pada gerhana matahari sebagian 4 Januari lalu.
Momen langka tersebut berhasil diabadikan oleh seorang fotografer astronomi bernama Thierry Legault. Untuk mengabadikannya, ia sengaja membuat perhitungan dahulu guna menentukan tempat.
Akhirnya, tempat yang ditentukan adalah Muscat, ibu kota Oman, satu-satunya tempat untuk bisa memotret bulan dan ISS saat gerhana.
Legault mengungkapkan, proses pengambilan foto sangat rumit sebab ISS tampak melintasi Matahari hanya dalam waktu kurang dari sedetik. Tapi, akhirnya pada jepretan yang dilakukan saat seperlimaribu detik sejak ISS tampak melewati Matahari, Legault berhasil mengabadikannya.
Legault menggunakan kamera dan teleskop untuk mengabadikan momen langka itu. Dalam hasil jepretannya, tampak sebagian Matahari tertutupi benda berwarna hitam yang merujuk pada bulan. Sementara, dalam gambarnya Stasiun Luar Angkasa Internasional tampak seperti titik kecil di muka Matahari.
Di Muscat, gerhana Matahari sebagian bisa disaksikan selama 2 jam, pukul 11.30-13.30 waktu setempat. Sementara kota yang mengalami gerhana terbesar adalah Skelleftea di Swedia. Sebesar 90 persen muka Matahari tertutupi Bulan. Sayang sekali Indonesia tidak bisa melihat momen gerhana ini.
0 comments:
Post a Comment