May 26, 2011

Kantor Jauh Bisa Berisiko Cerai

foto
bagi Anda yang berkantor jauh dari rumah. Sebab, perjalanan pergi dan pulang kerja yang memakan waktu lama kemungkinan bisa mengakibatkan pernikahan Anda bubar. 

Sebuah penelitian menemukan, mereka yang menghabiskan banyak waktu dalam perjalanan pulang pergi bekerja dengan kereta atau mobil, kemungkinan bisa berpisah dengan pasangannya.

Risiko itu semakin besar bagi mereka yang berada dalam tahun-tahun pertama perkawinan. 

Ahli mengatakan, jika salah satu pasangan, terutama suami, menghabiskan waktu 45 menit atau lebih pulang pergi kantor, mereka akan tiba di rumah dalam kondisi sudah sangat lelah. Hal itu akan menciptakan "tempat berkembang biak konflik". Sebab, pasangannya akan merasa hanya dijadikan seperti barang jaminan.

Seperti dilansir Daily Mail, Kamis, 26 Mei 2011, hasil penelitian itu diperoleh setelah para peneliti di Swedia meneliti data statistik dari dua juta rumah tangga di negara itu antara tahun 1995-2000. Peneliti dari Universitas Umea menemukan, waktu perjalanan kerja selama 45 menit itulah yang kemungkinan bisa menghancurkan hubungan rumah tangga. 

Mereka menemukan, dalam keluarga yang suaminya bekerja jauh, istrinya sering memaksa mereka berkantor di tempat yang lebih dekat dengan rumah. Itu berarti akan lebih sedikit menghabiskan uang dan lebih banyak waktu untuk anak dan rumah tangga.

Bagi mereka yang berada dalam tahun-tahun pertama perkawinan, jika salah satu pasangan bekerja jauh, risiko cerai itu mencapai 40 persen lebih tinggi.
“Salah satu risiko jangka panjang dengan menjadi komuter yaitu dapat mengalami masalah stereotip gender di rumah dan bursa kerja,” ujar penulis Erika Sandow.

Di Inggris, jutaan komuter setidaknya menghabiskan waktu satu jam untuk sampai ke kantor. Dalam sepuluh tahun terakhir ini, sejumlah komuter yang bepergian lebih dari satu jam meningkat 22 persen.

Penduduk Inggris sekarang mengalami perjalanan kerja 54 menit sehari. Lama perjalanan itu menempatkan mereka sebagai penduduk yang menanggung perjalanan panjang kedua di antara negara-negara di Eropa.

Seorang ahli Jean Hannah Edelstein mengatakan, jika kedua pasangan menjadi komuter, mereka akan kehilangan waktu bersama. “Ini berarti mereka kehilangan waktu untuk bersama pasangan mereka dan saling membantu dalam pekerjaan domestik”.

Penelitian sebelumnya menunjukkan menjadi komuter dapat meningkatkan tingkat kegelisahan dan stres. Penelitian yang dirilis pada April tahun ini menunjukkan menghirup udara di jalan raya dapat merusak saraf yang berhubungan dengan belajar dan daya ingat.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Review